Bismillahirohmanirohim. Assalamualaikum warrahmatullahi
wabarakatuh.
Apa kabar kalian hari ini? :))
Kali ini saya akan berbagi cerita nih tentang
mentoring BMAIL hari Sabtu, 27 September 2014. Saya akan berbagi cerita saat
pertemuan kedua. Pertama-tama perkenalan dulu yaaaa :D
Kelompok kami beranggotakan 5 orang yaitu Wina (saya
sendiri), Anita, Raden Rizky, Isni dan Komaria. Tetapi pada pertemuan kedua ini
teman kami yang bernama Isni tidak bisa hadir karna ada halangan, jadi kami pun
mentoring hanya 4 orang. Teh Syifa, pementor dari kelompok kami membawakan tema
tentang mahasiswa.
Berawal dari pertanyaan apa itu mahasiswa? Kami
berempat pun menjawab sesuai versi masing-masing. Pada umumnya mahasiswa itu
terdiri dari 2 kata, yaitu Maha dan Siswa. Seperti yang kita ketahui arti Maha
itu sendiri yaitu besar, tinggi. Jadi secara singkat mahasiswa itu tingkatannya
lebih tinggi daripada siswa. Mahasiswa juga beda dengan siswa, baik itu dari
lingkungannya, pelajarannya, sikap dan sifatnya, bobot bicaranya, dan cara berpikirnya
juga beda. Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar daripada anak-anak
muda lainnya.
Mahasiswa mempunyai 3 peranan penting bagi
masyarakat, yaitu Agent of Change, Social Control dan Iron Stock. Mahasiswa sebagai
agent of change, artinya mahasiswa berperan sebagai agen perubahan. Mahasiswa diharapkan
mampu dalam merubah paradigma yang tidak benar. Dengan sikap kritisnya mahasiswa
mampu membuat perubahan besar dan membuat pejabat tinggi yang tidak berkompeten
menjadi geram dan cemas akan perlakuan mahasiswa. Mahasiswa adalah anak-anak
muda yang kata-katanya, langkahnya, bisa membuat perubahan, dan itu artinya
belajar dari sekarang.
Kemudian mahasiswa sebagai social control. Akhir-akhir
ini korupsi semakin marak, hukum bisa di beli. Bisa di lihat, banyak pejabat
tinggi yang melakukan pelanggaran tetapi dia mendapat hukuman yang ringan,
sedangkan rakyat miskin yang mencuri buah harus di pidana. Biaya pendidikan
tinggi, sehingga membuat pelajar yang tidak memiliki biaya yang cukup terpaksa
harus berhenti sekolah, dan persoalan lainnya. Inilah mengapa kita sebagai
mahasiswa harus bertindak serta berperan aktif dengan ilmu dan kemampuan yang
kita miliki.
Peran mahasiswa sebagai social control juga terjadi
ketika ada suatu hal yang tidak beres atau hal ganjil dalam masyarakat. Seperti
hak pilih rakyat yang di ambil oleh pemerintah yang sekarang ini sedang memanas.
Maka dari itu kita sebagai mahasiswa sudah selayaknya berontak dalam birokrasi
yang selama ini di anggap lazim.
Kita sebagai mahasiswa harus bisa menumbuhkan rasa
kepedulian kita kepada masyarakat, karena bagaimana pun juga kita adalah bagian
dari mereka. Kalau bukan mahasiswa, siapa lagi?
Dan yang terakhir, mahasiswa sebagai iron stock. Mahasiswa
sebagai generasi bangsa diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan, dan akhlak
mulia untuk menjadi calon pemimpin siap pakai. Intinya mahasiswa itu merupakan
asset, cadangan, dan harapan bangsa untuk masa depan. Bukankah Bung Karno juga
pernah bilang, “Beri aku 10 pemuda,
niscahya akan kuguncang dunia!”. Mari kita jadikan teladan, semangat
kepahlawanan dan kenegarawanan Presiden Soekarno dalam mewujudkan Indonesia
lebih baik. Jangan bayangkan Indonesia sekarang, bayangkan Indonesia 20 tahun
mendatang, karena mahasiswa akan menjadi bagian dari dunia.
Mahasiswa beda dengan yang lain. Mahasiswa adalah
sekelompok anak-anak muda yang punya kesempatan untuk mengembangkan diri dan
untuk maju meraih masa depan, tentunya bukan untuk mahasiswa itu sendiri, tapi
untuk kemajuan bangsa.
Pak Anies Baswedan pun berpesan, mahasiswa jangan
hanya belajar di ruang kuliah, karena mahasiswa kuliah di dalam ruang dan di luar ruang kuliah. Mahasiswa juga
harus aktif di dalam ruang dan di luar ruang kelas. Mahasiswa harus menjadi
manusia baru, lebih dari sekedar peneliti, lebih dari sekedar pengajar, tapi
juga harus menjadi PEMIMPIN di Indonesia. Mulai dari sekarang mahasiswa
diharapkan dapat belajar memimpin, belajar menjadi bagian dari masyarakat
ketika saat kuliah. Dan kita juga bisa lihat nanti mereka-mereka yang banyak
memberikan kontribusi buat masyarakat, mereka yang bisa berpengaruh, mereka
yang bisa mendorong kemajuan adalah orang-orang yang pada masa mudanya tidak
hanya menghabiskan waktu di dalam ruang kelas, tapi juga di luar ruang kelas. Karena
itu jadilah pegiat, jadilah anak-anak yang aktif.
Maka komplekslah perah mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya
yang ditopang dalam tiga peran : agent of change, social control, and iron
stock. Hingga suatu saat nanti, bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa
adalah generasi yang ditunggu-tunggu bangsa ini..Kitalah generasi itu!
HIDUP MAHASISWA!!!
Mungkin itu saja yang bisa saya tulis sekarang. Nanti
materi mentoring selanjutnya akan saya post secepatnya deehh :D
Saya akhiri dengan wabillahi taufik walhidayah
wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh :))
#Mentoring #BMAIL